Senin, 02 Juli 2012

10. Husni Mubarak


Drs.St.MUKHLIS DENROS

Kita mengenal raja tiran di Mesir pada masa nabi Musa As, dengan nama Fir’aun, walaupun kisah ini menjadi sejarah abadi yang terukir dalam Al Qur’an tapi kerakter Fir’aun masih melekat pada penguasa di Mesir, diantaranya ialah Husni Mubarak, Presiden terguling setelah menghadapi demontrasi oleh rakyatnya sendiri.
Dilahirkan dengan nama Muhammad Husni Said Mubarak pada 1928 di sebuah desa di Delta Nil, ia ditakdirkan berkarir di angkatan bersenjata. Ia lulus dari Akademi Militer Mesir pada 1949. Usai perang Arab-Israel 1973, Mubarak dipromosikan menjadi marsekal angkatan udara. Dan pintu kekuasaan pun terbuka untuknya.

Mubarak menikah dengan Suzanne, putri seorang perawat dari Pontypridd, Wales, Inggris. Lelaki 82 tahun ini pun tak asing dengan risiko jabatan tinggi. Setidaknya, ia enam kali lolos dari upaya pembunuhan.
Sebagai pelayan setia Presiden Anwar Sadat, ia diangkat menjadi Wakil Presiden pada 1975 dan memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan Mesir dengan Barat. Karirnya melejit sejak Oktober 1981 ketika mewarisi kursi kepresidenan usai wafatnya Sadat.

Didukung kondisi negara yang senantiasa darurat, Mubarak kerap melakukan penangkapan terhadap para penentangnya, terutama mereka yang dituding sebagai ekstremis Islam. Sejak mendapatkan kekuasaan, Mubarak memerintah dengan gaya militer. Dengan mudah ia menangkap dan menahan siapa pun yang dianggap membahayakan.
Di lain pihak, ia terus menjaga hubungan baik dengan AS juga Israel, walau mendapat kecaman. Bagi Mubarak, hubungan baik dengan AS dan Israel jauh lebih berharga daripada sekadar berempati terhadap persoalan Palestina, misalnya. Tak heran jika ia begitu dekat dengan sejumlah pemimpin Israel.

Sebagaimana tiap perjalanan yang membutuhkan perhentian, kekuasaan pun demikian adanya. Ia pasti berakhir di titik terujung. Cengkeraman Mubarak kian melemah, ia takkan mampu melawan sunnatullah yang dipergilirkan.[Mubarak ,Cybersabili,Sabtu, 12 Februari 2011 00:18 Chairul Akhmad].

Cyber Sabili-Kairo. Berbagai laporan media, di antaranya Press TV menyebutkan, militer Mesir merapatkan barisan tank-tank dan kendaraan infantrinya di Bundaran Tahriri, Kairo, sejak hari ini, Kamis (10/2/2011).

Ini dilakukan setelah puluhan ribu demonstran berkemah di luar gedung parlemen sebagai bagian dari upaya mereka menggulingkan rezim Presiden Hosni Mubarak. Para demonstran juga berusaha untuk memblokir gedung parlemen.
Sebelumnya telah diberitakan, partai-partai oposisi Mesir merencanakan demonstrasi massif menuju Istana Kepresidenan, Jumat (11/2/2011).

Seorang tokoh oposisi Mesir, Ayman Nour mengatakan, revolusi akan terus ditingkatkan dan rezim Mubarak harus pergi. Ditambahkannya, revolusi Mesir akan terus berlanjut sampai Mubarak dan kroninya terguling.

Tensi politik di dalam negeri Mesir terus memanas menyusul 16 hari sejak dimulainya gerakan perlawananan terhadap kezaliman rezim Mubarak. Rakyat dan para aktivis dari berbagai elemen masyarakat tidak mengendurkan tuntuan mereka hingga hari ini.
Ratusan orang dilaporkan telah tewas atau cedera dalam dua hari bentrokan antara polisi dan demonstran di kota Kharga, Mesir Selatan.
Laporan lain menyebutkan, ratusan polisi berpakaian preman dan orang-orang bayaran dari rezim Mubarak meningkatkan tindak kekerasan terhadap demonstran dan para aktivis di berbagai wilayah Mesir.
Menurut laporan wartawan Press TV, orang-orang bayaran pro-Mubarak juga menyerang para demonstrasi di daerah terpencil yang tidak dipantau oleh organisasi hak asasi manusia.

Cyber Sabili-Kairo. Oposisi terbesar di Mesir, Ikhwanul Muslimin, Rabu (9/2/2011), dalam statemennya menekankan tekadnya untuk tidak berdamai dengan Presiden Hosni Mubarak.
Oposisi yang juga gerakan Islam terbesar di Mesir dan menjadi inspirasi gerakan Islam di berbagai belahan dunia ini, memberikan ultimatum kepada Mubarak selama sepekan untuk mundur.

Seperti dilaporkan Fars News dan Koran The Guardian, Ikhwanul Muslimin dalam statemennya menyatakan, Mubarak hanya memiliki waktu sepekan untuk segera mengundurkan diri dari jabatannya dan tidak ada kata damai dalam hal ini.
Essam al-Arian salah satu petinggi Ikhwanul Muslimin menjelaskan, kami memahami adanya sejumlah kesulitan dalam proses transisi kekuasaan, karena itu kami memberi waktu kepada Mubarak selama sepekan untuk menyelesaikan kesulitan ini.
Ia menambahkan, Ikhwanul Muslimin tidak berniat menguasai pemerintahan dan membentuk pemerintahan tunggal di Mesir. "Ikhwanul Muslimin mengerahkan segala upaya untuk membentuk aliansi luas di parlemen dan eksekutif," ungkap Essam.
Cyber Sabili-Kairo. Seorang perwira militer Mesir yang ikut demonstrasi di Lapangan Tahrir, Kairo, mengatakan, Jumat, 15 perwira menengah lain juga telah menyeberang ke (pihak) demonstran.

"Gerakan solidaritas pasukan bersenjata dengan rakyat telah dimulai," Mayor Ahmed Ali Shouman mengatakan pada Reuters melalui telpon setelah shalat Subuh.
Pada Kamis malam Shouman mengatakan pada kerumunan massa di Tahrir bahwa ia telah menyerahkan senjatanya dan ikut berunjuk rasa meminta diakhirinya segera pemerintahan 30 tahun Presiden Hosni Mubarak.
"Sekitar 15 perwira telah ikut revolusi rakyat," katanya, mendaftar pangkat mereka dari kapten hingga letnan kolonel. "Tujuan kami dan rakyat sama."
Shouman mengatakab periwira-perwira lainnya itu akan berpidato pada kerumunan massa setelah shalat Jumat.

Seorang mayor angkatan darat lainnya berjalan ke Shouman ketika ia berbicara dengan seorang wartawan Reuters di Tahrir, Kamis, dan memperkenalkan dirinya, mengatakan: "Saya juga ikut gerakan itu".
Militer telah dikerahkan ke jalan setelah polisi mundur menyusul kegagalan mereka untuk menghancurkan demonstran pada 28 Juli lalu.
Militer, yang telah menggelar puluhan tank dan pengangkut tentara di sekitar Lapangan Tahrir dan sejumlah instalasi penting, telah berjanji untuk tidak menembak demonstran.

Demonstran, yang masih goyah karena kecewa dan marah sehari setelah Mubarak memupus harapan ia akan mundur, telah merencanakan unjuk rasa dan pawai sangat besar Jumat yang mungkin akan menguji kesetiaan militer.
"Apa yang telah mendorong para perwira dan saya untuk ikut revolusi rakyat itu adalah kesetiaan kami semua untuk mengambil (tugas) bersama pasukan bersenjata -- untuk melindungi negara," kata Shouman ketika ditanya apakah para perwira itu berisiko menghadapi pengadilan perang.

Para pengunjuk rasa memanggul Shouman, menyanyikan "rakyat dan militer bersatu", setelah ia berbicara pada mereka di panggung.
Meskipun masyarakat Mesir biasanya menghormati pasukan bersenjata yang sebagian besar wajib militer, beberapa demonstran marah ketika tentara berpangkutangan pekan lalu saat para pendukung Mubarak bentrok dengan demonstran.
"Bagaimana bisa militer diam sama sekali seperti penonton tak berguna ketika penjahat-penjahat Mubarak datang pada kami Rabu lalu dan menewaskan 300 orang di lapangan ini?

Militer telah membiarkan rakyat menderita," Salah Basouny, 37, mengatakan ketika berdebat dengan seorang mayor jendral di sebuah gedung televisi negara dekat Tahrir.
Shouman, yang menunjukkan kartu identitas militernya pada demonstran yang curiga, mengatakan ia telah minta perwira-perwira lainnya untuk ikut demonstrasi anti-Mubarak yang direncsnakan di Mesir.
Ia menyatakan ia telah 15 tahun melakukan dinas militer dan telah diperintahkan untuk menjaga pintu masuk barat ke Lapangan Tahrir. Banyak perwira lainnya yang berpihak pada demonstran ditempatkan di sekitar Tahrir dan berhubungan terus-menerus dengan mereka yang di dalam, demikian Reuters.

Demikian besarnya desakan demonstran di seluruh Mesir hingga di dunia Islam lainnya dengan tuntutan agar Husni Mubarak mundur dari jabatannya yang selama ini dengan kekuasaannya dia telah memperlakukan rakyatnya khususnya ummat Islam dengan zhalim, namun demikian teman-teman Mubarak mengharapkan agar sang Fir’aun tetap bertahan di singgasananya lebih lama lagi.

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Minggu, memperkirakan bahwa Presiden Mesir Hosni Mubarak mungkin harus bertahan lebih lama daripada yang banyak lawan-lawannya inginkan demi memastikan pemilu berhasil.
Di bawah tekanan protes massa, Mubarak telah berjanji untuk tidak maju lagi dalam pemilu presiden September mendatang. Namun banyak demonstran yang menuntut pengunduran diri segera dan laporan media AS menyatakan, Washington juga mendesak dia untuk turun sekarang.

Namun, Clinton, yang berbicara kepada wartawan dalam perjalanan pulang dari pembicaraan internasional mengenai Mesir di Jerman, menduga bahwa tekanan terhadap Mubarak untuk turun sekarang ketimbang nanti mungkin akan berkurang.
"Sejauh yang saya paham tentang konstitusi (Mesir), jika presiden mengundurkan diri, ia akan digantikan oleh ketua parlemen, dan pemilihan presiden harus diselenggarakan dalam 60 hari," katanya. "Sekarang orang Mesir harus bergulat dengan kenyataan tentang apa yang harus mereka lakukan," katanya.[Hillary: Mubarak Bertahan Lebih Lama,editor Egidius Patnistik,Kompas.com.Senin, 7 Februari 2011 | 09:43 WIB].

Bagaimanapun kuatnya kekuasaan seseorang maka pasti akan tumbang juga, bagaimanapun tingginya jabatan manusia satu ketika pasti akan runtuh, karena tidak ada kekuasaan yang mampu bertahan untuk selamanya, sunnatullah menyatakan bahwa kekuasaan itu akan dipergulirkan kepada siapa saja yang dikehendaki Allah dan Allah akan memberikan kekuasaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Akhirnya Mubarak mundur dari jabatannya yang disambut suka cita oleh rakyatnya.

Presiden Mesir Husni Mubarak, mengundurkan diri dari jabatannya dan menyerahkan kekuasaan kepada Militer. Wakil Presiden Omar Suleiman mengumumkan pengunduran diri Mubarak dalam sebuah pidato di televisi.
Pernyataan singkat Suleiman diterima dengan suka cita oleh para demonstran yang dalam beberapa hari terakhir memadati Tahrir Square, Kairo. Mereka bernyanyi dan mengibarkan bendera, serta meneriakkan kata-kata, “Kami telah menumbangkan rezim (Mubarak).” Sementara sebagian lagi terlihat menangis, bersorak dan memeluk satu sama lain.

Sang pemimpin oposisi, Mohamed el-Baradei, menyebut pengunduran diri Mubarak sebagai hari terbesar dalam hidupnya. "Negara ini telah dibebaskan setelah puluhan tahun dalam penindasan,'' ujarnya. "
Salah seorang aktivis pro-demokrasi Dina Magdi mengaku sangat bahagia dan tak mampu berkata-kata. "Saya telah menunggu, saya telah bekerja sepanjang hidup hingga dewasa untuk melihat kekuatan rakyat maju ke depan dan menunjukkan diri,” katanya kepada Aljazeera di Tahrir Square.

Di Alexandria, kota terbesar kedua di Mesir, terjadi “ledakan emosi” warga. Ratusan ribu orang merayakan pengunduran diri sang presiden di jalanan.
Namun sebagian pihak menyebut pengalihan kekuasaan kepada militer ini melanggar konstitusi. Dan masih belum jelas apakah pengunduran diri Mubarak akan membuat demonstran puas karena mereka menginginkan pemerintahan sipil baru. Secara resmi, ketua parlemen Mesir yang seharusnya mengambil alih kekuasaan. Sebelumnya, diumumkan bahwa Presiden Mubarak telah meninggalkan Kairo bersama keluarga ke sebuah kawasan wisata Mesir, Sharm el-Sheikh.[Mubarak Akhirnya Tumbang Cybersabili.Sabtu, 12 Februari 2011 00:14 Chairul Akhmad].

Masyarakat Mesir di Inggris mengelar perayaan kemenangan menyusul mundurnya Presiden Husni Mubarak, di alun alun kota London, Trafalgar Square, Sabtu. Pekerja sosial Tim Indonesia dan Timor Leste di Amnesty International, yang berkedudukan di London Aditya Muharam kepada koresponden Antara London, Jumat malam mengatakan bahwa perayaan besar-besar digelar untuk merayakan kemenangan rakyat Mesir di Kerajaan Inggris.

Sementara itu Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan Mesir memiliki kesempatan dan momen berharga untuk bergerak menuju "kekuasaan sipil dan demokratis" di Mesir. Hal itu disampaikan PM Inggris beberapa saat menyusul pengumuman pengunduran diri Husni Mubarak sebagai Presiden Mesir setelah terjadinya demontrasi yang dilakukan rakyat Mesir selama 18 hari yang menuntut pengunduran diri Presiden Mubarak yang berkuasa selama 30 tahun.
Pernyataan David Cameron disampaikan di 10 Downing Street, London, Jumat dan menyebutkan pemerintahan baru harus mulai untuk dengan membangun sebuah masyarakat yang terbuka, bebas dan demokratis. Cameron mengatakan apa yang telah terjadi hari ini di Mesir merupakan langkah pertama dan Inggris sebagai teman Mesir siap untuk membantu dengan cara apapun.

David Cameron mengatakan Mesir telah mengalami "luar biasa" dan mendesak 'kekuasaan sipil' setelah Husni Mubarak berhenti. "Mereka yang sekarang menjalankan Mesir memiliki tugas untuk mencerminkan keinginan rakyat Mesir khususnya, harus ada perpindahan kekuasaan sipil dan demokrasi sebagai bagian dari transisi yang sangat penting bagi Mesir yang terbuka, demokratis dan bebas.
Sementara itu Pemimpin Partai Buruh Ed Miliband, mengatakan para pengunjuk rasa telah "meraih kemenangan besar" dan menyampaikan selamat dan tugas sekarang adalah menciptakan masa depan demokrasi yang dimenangkan hari ini" Sementara itu pendiri dan pelindung dari British Society Mesir, Ahmed El-Mokadem, kepada BBC London mengatakan dia merasa "senang" Mubarak telah mengundurkan diri.
Ahmed El-Bayoumi, yang baru kembali dari dua minggu protes di Kairo dan berencana untuk terbang kembali ke negara asalnya pada hari Sabtu, menambahkan bahwa Mesir memiliki "begitu banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk membangun kembali negara". "Jelas, kita perlu melihat siapa yang akan mengambil kekuasaan Kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan," ujarnya.

Dia mengatakan orang-orang Mesir telah "kehilangan kepercayaan" selama masa Mubarak sebagai presiden, yang telah menghentikan pembangunan negara. Presiden Mesir Husni Mubarak akhirnya mengundurkan diri ditengah tuntutan mundur para demonstran.
Wakil Presiden Mesir, Omar Suleiman, baru saja mengumumkan Presiden Mubarak memutuskan mundur, dan kewenangan dipegang oleh dewan militer. "Atas nama Allah yang Maha Penyayang, dalam situasi yang sangat sulit yang dihadapi Mesir, Presiden Husni Mubarak memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai presiden republik dan menunjuk Dewan Militer untuk menjalan tugas-tugas negara," kata Suleiman."Semoga Allah membantu kita semua," tambah Wapres Mesir. Pengumuman melalui televisi ini sontak disambut meriah oleh massa yang berdemonstrasi di Lapangan Tahrir dan kota-kota lain, seperti di Iskandariah.
[Masyarakat Mesir di London Rayakan Mundurnya Mubarak,Republika OnLineSabtu, 12 Februari 2011, 09:24 WI].

Seorang Brigadir Jenderal Mahmud Shafiq Ali al-Banaa, yang sejak tahun 2000 telah menjadi kepala keamanan istana presiden Mubarak, mengungkapkan beberapa rahasia rezim “Fir’aun Kairo”, yang tersembunyi di balik dinding istana, lapor agen berita Almoslim.
Sebagai contoh, ia menceritakan tentang fakta bahwa salah satu putra mantan presiden Mesir, Alaa Mubarak, terus menjalankan sholat, sementara putranya yang lain, Gamal Mubarak, bukan hanya tidak mendirikan sholat, tetapi bahkan tidak mengakui keberadaan Nabi Muhammad SAW. Dia mengejek dan bertanya, “dan siapa yang dapat membuktikan bahwa Muhammad pernah ada?”

Shafiq al-Banna juga bercerita bahwa selama pemakaman ibu presiden, Mubarak tidak memimpin prosesi. Duduk di dalam mobil, ia mengatakan kepadanya ketika semua telah selesai dia akan membaca sebuah doa yang sesuai.
Mubarak memiliki kakak, yang mengunjungi dia hanya dua kali-sekali ketika Alaa menikah dan waktu kedua setelah pecobaan pembunuhan presiden Mesir di Addis Ababa.
Mubarak juga memiliki seorang paman, yang datang untuk mengunjunginya. Namun ia berdiri selama dua jam di pintu, ia kembali ke rumah tanpa menunggu keponakannya yang tidak ingin melihatnya.

Pada saat yang sama, Shafiq membantah rumor tentang istri kedua Mubarak. Ia mengatakan hanya punya satu istri bernama Susanna.
Perlu diingat bahwa Mubarak terpaksa mengundurkan diri pada 11 Februari 2011 sebagai akibat dari protes massa yang dimulai sejak 25 Januari.
Setelah beberapa saat, ia dan anak-anaknya ditangkap. Beberapa anggota rezim Mubarak juga ditahan.

Pengadilan Mesir di hari pertama memanggil Mubarak dan dua anaknya, Alaa dan Gamal serta teman dan mitra usaha Mubarak, Hussein Salim.
Perlu diingat bahwa menurut situs Lebanon, elhashra.com, Hosni Mubarak sebagai presiden Mesir telah mempersiapkan makam yang nyaman untuk dirinya sendiri dengan gaya “ala Fir’aun”, dilengkapi dengan teknologi baru.
Bukan kamar batu untuk sarkofagus di pusat piramida, makam masa depan Mubarak termasuk tiga sofa mewah terbuat dari kulit buatan Amerika, sebuah aula, dirancang dalam gaya era Muhammad Ali, sebuah kamar mandi porselen dengan sambungan panggilan telepon internasional.Biaya “suite room” di mana Mubarak akan beristirahat dalam “kedamaian abadi” lebih dari 15 juta pound Mesir. Masya Allah…… (haninmazaya/arrahmah.com)

Itu kekuasaan, dia tidak akan aman dikendalikan oleh orang yang tidak amanah, apalagi menjadikan jabatan, kekuasaan sebagai sarana untuk memperturutkan hawa nafsu, begitulah akhir kehidupan dari orang-orang yang menentang Allah, apakah penguasa hari ini tidak menjadikan pelajaran atas kehancuran kekuasaan Fir’aun di tangan Nabi Musa As dengan izin Allah dan tidak menjadikan iktibar keruntuhan kekuasaan Namrudz oleh dakwah yang dibawa oleh Nabi Ibrahim As, ada benarnya pendapat yang mengatakan, bila kekuasaan terlalu lama di tangan seseorang maka dia cendrung korup, zhalim dan fasiq.

Husni Mubarak sudah tumbang, dia akan digantikan oleh orang-orang yang terbaik dari rakyat Mesir hari ini, jadikanlah pelajaran terbaik atas kejadian yang dialami oleh Husni Mubarak, artinya jangan penggantinya setali tiga uang, sama saja, Walahu a’lam, [Cubadak Solok, 24 Jumadil Akhir 1433.H/16 Mei 2012.M].

Penulis Drs. St. Mukhlis Denros
Ketua Yayasan Garda Anak Nagari Sumatera Barat
Anggota DPRD Kabupaten Solok 1999-2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar